Diferensiasi Destinasi Wisata Alam Taman Nasional Gandang Dewata dan Adat Istiadat Masyarakat Mamasa

Mamasa, 26-27 Agustus 2025 – Dalam rangka meningkatkan upaya promosi dan mengembangkan wisata alam Taman Nasional Gandang Dewata, Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan melangsungkan kegiatan Familiarisasi Tour yang diikuti oleh influencer, tour operator, dan media.

Sep 9, 2025 - 09:12
Sep 9, 2025 - 09:12
Diferensiasi Destinasi Wisata Alam Taman Nasional Gandang Dewata dan Adat Istiadat Masyarakat Mamasa
Dokumentasi KSDA Sulsel
hkan-2025
hkan-2025

Mamasa, 26-27 Agustus 2025 – Dalam rangka meningkatkan upaya promosi dan mengembangkan wisata alam Taman Nasional Gandang Dewata, Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan melangsungkan kegiatan Familiarisasi Tour yang diikuti oleh influencer, tour operator, dan media.

Taman Nasional Gandang Dewata (TNGD) dikenal memiliki keindahan alam yang luar biasa dengan hutan hujan tropis dan pemandangan yang memanjakan mata. Selain itu, TNGD juga menawarkan pengalaman budaya yang kaya dengan adat istiadat masyarakat Mamasa yang masih sangat kental.

Masyarakat Mamasa dikenal pula memiliki adat istiadat yang kaya dan unik, yang menjadi bagian penting dari identitas budaya mereka. Dalam kegiatan Familiarisasi Tour, peserta diberikan kesempatan langka untuk melihat adat istiadat tersebut. Peserta dapat menyaksikan langsung proses persiapan Rambu Solo versi Mamasa. Rambu Solo merupakan sebuah tradisi unik yan melibatkan penyimpanan jenazah sebelum upacara pemakaman. Mereka juga dapat melihat rumah adat Mamasa dan berbagi cerita dengan keluarga mendiang tentang persiapan Rambu Solo.

 

Selain itu, peserta juga mengunjungi makam tua Tedong-Tedong Minanga di Desa Buntu Balla, yang memiliki perti berbentuk kerbau sebagai simbol budaya yang kuat. Kunjungan ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk memahami lebih dalam tentang sejarah dan makna di balik tradisi tersebut.

Masyarakat Mamasa juga memiliki kerajinan tangan yang indah berupa tenunan yang dapat dibeli di pusat oleh-oleh. Peserta berkesempatan melihat langsung proses tenun salah satu kerajinan Mamasa. Selama perjalanan Familiarisasi Tour peserta didampingi langsung oleh Kepala Desa Tondok Bakaru dan seorang pemandu lokal sebagai narasumber untuk setiap destinasi wisata yang dikunjungi.

Sebagai penutup dari kegiatan Familiarisasi Tour adalah mengunjungi Kampung Natal di hutan pinus Lennong dengan didampingi langsung oleh Camat Mamasa. Selama pendampingan Pak Camat juga banyak berdiskusi dengan peserta dan berharap masukan-masukan terkait pengembangan wisata dari peserta. Di hutan pinus peserta disambut dengan tarian khas Mamasa yaitu tari Malluya.

 

Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan berkomitmen untuk mengembangkan wisata alam TNGD yang berkelanjutan dengan memprioritaskan kelestarian alam dan budaya masyarakat Mamasa. Melalui Familiarisasi Tour yang berkolaborasi dengan influencer, tour operator, dan media ini diharapkan publik lebih mengenal kekayaan alam dan budaya masyarakat Mamasa serta meningkatkan kunjungan ke objek daya tarik wisata Mamasa.

 

Sumber Berita:

BBKSDA Sulawesi Selatan

Call Center BBKSDA Sulsel:

08114600883

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 0
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0