Rangkong Sulawesi: Penjaga Hutan dan Simbol Kesetiaan dari Langit Sulawesi

Kenali Rangkong Sulawesi (Aceros cassidix), burung endemik Sulawesi dengan paruh khas dan perilaku setia, penting untuk regenerasi hutan tropis.

Jul 27, 2025 - 11:20
Jul 27, 2025 - 11:36
 17
Rangkong Sulawesi: Penjaga Hutan dan Simbol Kesetiaan dari Langit Sulawesi
Dok KSDAE
hkan-2025
hkan-2025
Julang Sulawesi (Rhyticeros cassidix): Penjaga Hutan dan Simbol Kesetiaan dari Langit Sulawesi
Di antara rimbunnya hutan hujan Sulawesi, suara kepakan sayap keras menggelegar dari kejauhan. Itu adalah pertanda hadirnya salah satu burung paling ikonik di pulau ini: Julang Sulawesi atau Rangkong Sulawesi, yang secara ilmiah dikenal sebagai Rhyticeros cassidix. Lebih dari sekadar burung besar dengan paruh mencolok, Julang Sulawesi adalah simbol penting dari keseimbangan ekosistem dan kisah kesetiaan dalam dunia satwa liar.

🌍 Endemis Sulawesi: Harta Karun Hayati Indonesia
Julang Sulawesi hanya ditemukan secara alami di pulau Sulawesi dan beberapa pulau kecil di sekitarnya. Burung ini termasuk keluarga Bucerotidae, atau yang lebih dikenal sebagai rangkong atau enggang. Ia tidak dijumpai di pulau lain di Indonesia, apalagi di luar negeri—menjadikannya sebagai spesies endemik yang sangat berharga.
Bagi masyarakat Sulawesi, keberadaan Rangkong Sulawesi (Rhyticeros cassidix) bukan sekadar burung, tetapi bagian dari keseharian hutan yang mereka kenal. Di berbagai daerah, burung ini dikenal dengan sebutan lokal yang beragam:
  • “Alo”  — dalam bahasa Bugis dan Makassar, digunakan untuk menyebut burung besar bersuara keras dari hutan.
  • “Tando” atau “Tando’” — dikenal di sebagian kawasan pedalaman Luwu dan Tana Toraja, biasanya merujuk pada burung besar dengan suara “tok-tok” khas dari kejauhan.
  • “Burung Bertanduk” — penyebutan populer berdasarkan ciri khas paruh dan helm (casque)-nya yang mencolok.
  • “Tiong Buaya” — di beberapa wilayah Sulawesi Tengah, walau kadang merujuk ke jenis rangkong besar lainnya.
Beberapa masyarakat adat di Sulawesi juga mempercayai bahwa suara nyaring dari rangkong adalah penanda kehadiran roh leluhur atau isyarat perubahan musim, menambah dimensi spiritual pada keberadaan burung ini.

🧬 Morfologi: Ciri Fisik yang Mengesankan
  • Julang Sulawesi memiliki penampilan yang khas dan mudah dikenali:
  • Ukuran tubuh besar, panjangnya bisa mencapai 100–120 cm.
  • Paruh besar dan melengkung berwarna kuning keemasan hingga kemerahan, dengan balung (casque) besar mencolok di atas paruh—khususnya pada jantan.
  • Kulit leher jantan berwarna merah terang, sedangkan betina memiliki leher biru keunguan.
  • Bulu tubuhnya didominasi warna hitam mengkilap, dengan ekor putih.
  • Iris mata jantan berwarna cokelat kemerahan, sedangkan betina putih kebiruan.
  • Balung atau casque ini bukan sekadar ornamen. Ia berfungsi sebagai resonator suara, memperkeras panggilan khas mereka yang bergema di hutan.

đź’ˇ Kebiasaan Unik: Setia Seumur Hidup
Salah satu keunikan luar biasa dari rangkong adalah sifat monogami yang kuat. Julang Sulawesi berpasangan seumur hidup. Ketika musim kawin tiba, pasangan rangkong akan mencari lubang pohon besar untuk bersarang. Proses berkembang biak mereka sangat menarik dan unik:
  1. Betina masuk ke lubang sarang dan menyegel dirinya sendiri menggunakan campuran tanah, kotoran, dan makanan yang dikeringkan, hingga hanya menyisakan celah sempit.
  2. Selama masa pengeraman dan merawat anak, jantan akan bertanggung jawab penuh memberi makan betina dan anak-anaknya melalui celah sempit itu—bahkan selama berbulan-bulan.
  3. Betina baru keluar dari sarang setelah anak cukup besar untuk ikut keluar.

Perilaku ini menunjukkan tingkat ketergantungan dan kepercayaan yang tinggi antar pasangan, serta peran penting jantan dalam kelangsungan generasi berikutnya.

🌿 Peran Ekologis: Petani Hutan dari Angkasa
Sebagai pemakan buah utama (frugivora), Julang Sulawesi memainkan peran penting dalam penyebaran biji berbagai pohon hutan tropis. Mereka membantu menjaga keragaman dan regenerasi hutan yang sehat. Karena mampu terbang jauh dan memakan buah berdaging tebal, biji yang dibuang melalui kotorannya tumbuh di lokasi-lokasi baru, sehingga rangkong menjadi agen alami reboisasi.


⚠️ Ancaman dan Status Konservasi

  • Populasi Julang Sulawesi mengalami penurunan karena:
  • Penggundulan hutan untuk pembukaan lahan dan perambahan kawasan.
  • Perburuan liar, terutama untuk diambil balungnya sebagai hiasan atau dijual secara ilegal.
  • Perdagangan satwa liar, menjadikannya target karena penampilannya yang eksotis.
  • Fragmentasi habitat, membuat burung ini sulit mencari pasangan dan lokasi sarang.
Julang Sulawesi telah dikategorikan sebagai Vulnerable (Rentan) oleh IUCN Red List, dan dilindungi penuh berdasarkan hukum Indonesia (Permen LHK No. P.106/MENLHK/SETJEN/KUM.1/12/2018).

🛡️ Upaya Pelestarian oleh BBKSDA Sulsel
Balai Besar KSDA Sulawesi Selatan terus berupaya menjaga kelestarian Julang Sulawesi melalui:
  • Perlindungan habitat alaminya, terutama di kawasan konservasi seperti TN Gandang Dewata, Cagar Alam Faruhumpenai, dan Kawasan Hutan Konservasi lingkup BBKSDA Sulawesi Selatan.
  • Edukasi masyarakat untuk menghentikan perburuan dan mendukung perlindungan satwa liar.
  • Monitoring populasi dan sarang alami, serta pengawasan kawasan secara berkala.
  • Pengembangan model distribusi habitat berbasis data untuk mendukung kebijakan konservasi berbasis sains.

đź’¬ Apa Peran Kita?
  1. Jangan membeli atau memelihara satwa liar, terutama spesies dilindungi seperti Julang Sulawesi.
  2. Dukung kebijakan dan program pelestarian hutan dan satwa liar.
  3. Edukasi orang sekitar agar lebih peduli terhadap pentingnya konservasi.
  4. Laporkan jika mengetahui aktivitas perburuan atau perdagangan satwa liar ke pihak berwenang.

Julang Sulawesi bukan sekadar satwa eksotis—ia adalah penjaga hutan, simbol kesetiaan, dan agen konservasi alami. Melindungi keberadaannya adalah tanggung jawab bersama, demi keberlanjutan ekosistem dan warisan alam Sulawesi Selatan yang tak ternilai.

Mari jaga hutan, lindungi Rangkong, dan rawat masa depan.

Apa Reaksi Anda?

Suka Suka 1
Tidak Suka Tidak Suka 0
Cinta Cinta 0
Lucu Lucu 0
Marah Marah 0
Sedih Sedih 0
Wow Wow 0